Caturwulan II


    Pengaruh kafein menghantarkan ku pada tahun 1997 di masa kanak-kanak, saat itu aku berumur 7 tahun memasuki caturwulan 2 kelas 2. Wali kelas memanggil ku ke kantor guru, dan anak-anak lain ikut penasaran menerka apa gerangan. Keringat dingin mulai terasa di kedua telapak tangan, dengan sedikit gemetar aku memasuki ruangan kantor dan diikuti anak-anak kelas lain sampai pintu yang langsung di tutup oleh salah satu guru. Mungkin mereka juga ingin tau, sebab apa aku dipanggil menghadap kepala sekolah.


       Aku memperhatikan ke seluruh isi kantor, nampak beberapa  gambar pahlawan Aceh terpajang di dinding. Namun  yang melegakan terlihat senyum ramah dari keenam guru yang ada di ruangan, sementara kepala sekolah sibuk melihat - lihat kertas yg agak berserakan di mejanya. Wali kelas menyuruh ku duduk di kursi tamu, disana ada Abang kelas 4 bernama Sayid Murthada, ia menawarkan aku duduk bersamanya dengan senyuman. Rasa takut menjadi kikuk lantaran tak terbiasa berpapasan dengan abang kelas.

    Tidak lama kemudian bapak kepala sekolah bergabung bersama kami, disusul masing-masing wali kelas 2 dan 4. Wali kelas 4 membuka pembicaraan, beliau mengutarakan sebab kami dipanggil ke kantor guru. " nah, karena sudah 3 kali pembagian raport kelas, dan kalian berdua selalu juara 1 maka oleh karena itu kalian berhak mendapatkan beasiswa berupa uang sebanyak tujuh puluh lima ribu rupiah, nanti pulang sekolah kasih tau orang tua ya,? dan habis ini di teken disini", ungkap ibu Kartika wali kelas 4. Kemudian oleh Bapak kepala sekolah menyerahkan uang kertas 500an sebanyak tujuh puluh lima ribu rupiah kepada kami, dan menitip pesan terus rajin belajar  agar beasiswanya bisa dipertahankan.

    Seketika aku menjadi kegirangan, lalu berpamitan dengan semua guru dan menyalaminya. Saat beranjak mau keluar, aku melihat ke jendela anak-anak mengintip silih berganti, begitu pintu kantor dibuka mereka lari berhamburan ke lapangan, seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya. Hehehe, dengan rawut wajah senang aku kembali ke kelas bersama guru dan anak-anak lainnya untuk melanjutkan pelajaran hitung-menghitung.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Caturwulan II"