Seulawah, Penasaran Ku Sirna Sudah


Saban hari, saat  ku lalui jalan menuju sekolah, mata ku terus memperhatikan bukit tinggi sebelah barat desa ku, gunung Seulawah. Bukit yang menjulang tinggi sendiri ini menebarkan pesona yang elok di pagi, siang dan sore hari. Saat itu umur ku masih belasan tahun, namun aku mulai penasaran dengan gunung.

Aku beranjak dewasa, dan mulai meniti pendidikan di perguruan tinggi. Sebuah organisasi mengajarkan ku sebagai sosok yang tangguh dan berwibawa, berlagak sebagai penakluk, namun ternyata aku tak lain  hanyalah sang penikmat semesta. Organisasi yang disebut Mapala yaitu Mahasiswa Pecinta Alam, memberiku banyak pengetahuan tentang alam bebas, tentang serunya mendaki Gunung.

22 September 2012, adalah hari aku menapakkan kaki di puncak gunung Seulawah yang memiliki ketinggian 1800 mdpl. Pendakian perdana ini merupakan pengalaman yang tak tergantikan dengan perjalanan apapun.  Melewati track yang begitu ekstrim tidak membuat ku lelah, hanya saja yang selalu ku tanyakan kepada tim dimana ujungnya!?

Kurang lebih 5x60 menit perjalanan menuju puncak Seulawah, pendakian yang sangat mengesankan bagi ku atas segala rasa penasaran yang selama ini ku pendam. terimakasih kepada sang Khaliq dan waktu yang telah memberikan aku kesempatan bernostalgia dengan alam.


salam lestari,
PurchelJE,
_________________
Rabu, 9 Okt 2019

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Seulawah, Penasaran Ku Sirna Sudah"

Ririn mengatakan...

kerennzz kak

tata rospita mengatakan...

kapan-kapan ngetrip bareng dong