Gagal adalah Pondasi Utama Untuk Bangkit

Mountainer, Atlet panjat tebing


"Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda", kalimat yang sering saya dengar sejak memasuki sekolah menengah pertama (SMP). Kalimat yang selalu menjadi topik bagi pembina upacara setiap hari Senin dalam memberikan motivasi siswa - siswa kelas IX untuk persiapan menghadapi ujian akhir sekolah. Awalnya saya tidak begitu mengerti dengan kegagalan, hingga seiring waktu berlalu saya merasakan apa dan bagaimana rasanya 'gagal' dalam suatu hal. Ada begitu banyak kegagalan yang sudah saya lalui dalam hidup, sebagian besarnya adalah kegagalan kecil yang menyisakan sedikit penyesalan.

Kegagalan  besar saya terjadi di akhir tahun 2018 kemarin yaitu perjuangan menuju podium dalam kejuaraan daerah Pekan Olah Raga Aceh (Pora). Dalam hal ini saya terjun sebagai atlet panjat tebing yang membawa Kabupaten kelahiran saya. Cabang olahraga ini bangkit kembali setelah 10 tahun vakum di daerah kami. Saya salah satu atlet Fpti Pidie yang masih bertahan dari pertama kali diutuskan dalam event Prapora 2013 lalu di Kota Sabang. Menunggu momentum ini yang dilaksanakan 4 tahun sekali, saya mempersiapkan diri untuk berlatih, dan terus berlatih.

Meneguhkan hati untuk bertahan di dunia panjat tebing membuat saya harus banyak bersabar dalam melalui proses. Kebutuhan yang serba kekurangan kadang harus memilih antara 'makan' dan 'latihan' hal tersebut yang membuat keduanya kadang tidak seimbang. Namun dari semua yang telah dilalui dengan kesabaran hanya mampu mengantarkan saya pada empat besar dalam kompetisi. Saat itu dalam pertandingan saya dikalahkan oleh lawan tanding pada katagori Spead Track saat perebutan medali perunggu.

Sampai detik ini saya masih berharap apa yang telah terjadi itu semua hanyalah mimpi, semua begitu cepat berlalu. Persiapan empat tahun sirna hanya dalam beberapa jam dipertandingan. Saya merasa inilah kegagalan terbesar dalam hidup, akan tetapi dibalik semua itu ada banyak dukungan bagi saya untuk bangkit. Selain melewati masa- masa yang sulit, saya pun sangat bersyukur atas perjuangan keras ini, dalam kurun waktu 4 tahun selain fokus pada latihan saya menyempatkan diri untuk mengikuti pelatihan pelatih level1 di cabang olahraga ini. Dengan modal pengalaman, ilmu, dan sertifikat pelatih panjat tebing insyaallah akan menjadi langkah awal bagi saya untuk melahirkan atlet - atlet yang berkompeten untuk daerah, tentunya dengan harapan mereka akan lebih baik dari saya.

Subscribe to receive free email updates:

5 Responses to "Gagal adalah Pondasi Utama Untuk Bangkit"

Ririn mengatakan...

gagal bukan akhir dari segalanya kak,tetap semangat. didepan masih banyak kesempatan yang menunggu.

tata rospita mengatakan...

lanjutkan kak chel...!!! 😍

Lancang mengatakan...

Bereh������

Unknown mengatakan...

Kak chel

LianArkan mengatakan...

Luar biasa pursel